Nambah Kredit, Yakin?
- luthfiproject
- Nov 12, 2022
- 2 min read
Pernah mendengar rasio hutang? Rasio hutang atau debt ratio biasanya digunakan untuk tahu jumlah dana yang telah dikontribusikan oleh kreditor, bukan pemegang saham.
Apakah Kamu tahu, rasio utang Kamu tergolong sehat atau masih dalam kondisi sekarat?
3 Rasio Utang yang Harus Anda Ketahui
Apakah Kamu merasa kok utang saya tidak lunas-lunas?
Apakah Kamu merasa cemas, jangan-jangan utang saya lebih besar daripada aset yang saya punya?
Apakah Kamu ragu, apakah Kamu bisa membayar utang dalam waktu dekat ini?
3 rasio utang yang penting dan perlu Anda ketahui. Bank dalam menganalisis calon debitur (orang yang mau meminjam uang) pasti akan melakukan pengecekan 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral dan Condition). Salah satu dasar perhitungan yang digunakan oleh perbankan adalah mengecek apakah calon debitur ini mampu diberi tanggung jawab.
Jika Kamu saat ini berencana mengajukan kredit, sebaiknya pastikan Kamu dalam kondisi sehat secara keuangan dan layak untuk mendapatkan pinjaman. Bagaimana cara mengeceknya? Langsung saja, berikut ini 3 jenis rasio utang yang perlu Kamu ketahui:
1) Rasio Utang Terhadap Aset
Rasio utang terhadap aset menggambarkan persentase utang dibandingkan dengan jumlah aset. Cara menghitungnya adalah:

Contoh, Pak Ronald memiliki
total utang sebesar Rp 400.000.000
total aset sebesar Rp 1.000.000.000
rasio utang terhadap aset adalah:

Angka 40% tersebut berarti, total utang Pak Ronald jumlahnya 40% dari total aset. Sebaiknya jumlah rasio utang terhadap aset ini kurang dari 50%.
Hutang terdiri dari dua jenis, yaitu utang produktif dan utang konsumtif. Jika utang – utang Kamu tergolong dalam utang konsumtif, maka Kamu perlu mengurangi utang tersebut sehingga rasio utang terhadap aset tidak lebih dari 15%.
2) Rasio Pelunasan Utang
Rasio pelunasan utang menggambarkan seberapa besar pendapatan yang digunakan untuk membayar cicilan utang. Cara menghitungnya adalah:

Contoh, Pak Ronald memiliki
total penghasilan tahunan Rp 120.000.000 / tahun
total pembayaran pinjaman Rp 36.000.000 / tahun
rasio pelunasan utang adalah

Angka 30% tersebut berarti, 30% penghasilan Pak Ronald digunakan untuk membayar utang (cicilan). Sebaiknya jumlah rasio pelunasan utang ini tidak lebih dari 35%.
3) Rasio Kemampuan Pelunasan Utang Non KPR
Rasio kemampuan pelunasan utang non KPR adalah seberapa besar pendapatan yang digunakan untuk membayar cicilan utang, diluar cicilan KPR. Cara menghitungnya adalah:

Contoh, Pak Ronald memiliki
total penghasilan tahunan Rp 120.000.000 / tahun
total pembayaran pinjaman Rp 36.000.000 / tahun
total pembayaran KPR Rp 24.000.000 / tahun
rasio kemampuan pelunasan utang non KPR adalah

Angka 10% tersebut berarti, 10% penghasilan Pak Ronald digunakan untuk membayar utang (cicilan) selain cicilan KPR. Sebaiknya jumlah rasio pelunasan utang non KPR ini tidak lebih dari 15%.
Ketika rasio utang terlalu besar juga akan mengganggu anggaran kebutuhan kamu dan keluarga, dan malah membuat kamu kesulitan sendiri di masa mendatang. Dengan memeriksa kesehatan keuangan pribadi yang sebenarnya, tahun yang baru bisa Anda jelang dengan perencanaan keuangan lebih baik. Yuk, berhitung sekarang!
Referensi:
Dion | 5 Cara Mudah Memeriksa Kesehatan Keuangan Pribadi | 2019 | https://avrist.com/lifeguide/2019/09/03/5-cara-mudah-memeriksa-kesehatan-keuangan-pribadi/
Gadi,Piscal | 4 Rasio Keuangan Pribadi yang Harus Kita Ketahui | 2016 | https://www.kompasiana.com/picalgadi/5d2ae4ef0d8230618a706572/empat-rasio-keuangan-pribadi-yang-harus-kita-ketahui
Finansialku | Apakah Rasio Utang Anda Sudah Sehat ? (Gratis Cek) | 2016 | https://www.finansialku.com/apakah-rasio-utang-anda-sudah-sehat-gratis-cek/
OCBC | Mengenal Debt to Service Ratio (DSR) dan Cara Menghitung | 2022 | https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/12/dsr-adalah
Comments