top of page
Writer's pictureluthfiproject

Menjadi Sleeping Investor

Banyak investor pemula yang mengira bahwa keuntungan investasi terbesar berasal dari kenaikan harga saham. Padahal, untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal dan berkelanjutan, kamu juga tidak hanya bisa mengandalkan capital gain.


Salah satu jenis investasi yang paling sering dilakukan para investor agar terhindar dari kepanikan akibat fluktuasi pasar adalah dengan berinvestasi jangka panjang. Berbicara soal investasi jangka panjang, ada istilah yang dinamakan sleeping investor.


Istilah sleeping investor mengacu pada orang yang berinvestasi jangka panjang pada instrumen-instrumen keuangan yang diakui secara legal. Investor yang satu ini akan menanamkan dananya dalam bentuk investasi untuk periode yang cukup lama.

Untuk memudahkan kamu memahami konsep ini, kamu dapat melihat sejumlah investor yang jadi sleeping investor.

Salah satu sleeping investor asal Indonesia yaitu Lo Kheng Hong yang cukup dikenal karena memilih investasi saham sebagai penghasilannya. Lo Kheng Hong menyebut dirinya sebagai sleeping investor yang asetnya pernah menyentuh Rp2,5 triliun pada tahun 2012.


Selain mendapatkan banyak uang, Lo mengaku bahwa ia juga mendapatkan banyak waktu karena tidak bekerja untuk orang lain. Hal ini yang disebut dengan investor tidak mencari uang, melainkan uang yang menghampiri. Di mana, ia membiarkan aset investasi yang dimiliki agar terus berkembang secara jangka panjang sehingga mampu menghasilkan keuntungan menggiurkan.


Cara Menjadi Sleeping Investor


Setelah memahami apa itu sleeping investor, tentunya kamu tertarik untuk menerapkannya pada investasi yang dilakukan. Apalagi jika kamu tidak memiliki waktu untuk terus melihat pergerakan pasar karena fokus pekerjaan utama. Oleh karena itu, sleeping investor adalah pilihan untuk tetap bisa menghasilkan keuntungan dengan sedikit usaha melalui cara berikut:




1. Mengumpulkan Modal


Untuk bisa berinvestasi, tentunya kamu membutuhkan modal yang akan ditanam di sejumlah instrumen investasi. Karenanya, modal adalah langkah yang harus kamu perhatikan di awal saat ingin memutuskan menjadi sleeping investor. Dengan memiliki modal yang cukup, kamu bisa memilih jenis investasi apa yang cocok jika menginginkan keuntungan secara jangka panjang dalam jumlah besar.


Salah satu contohnya memilih instrumen saham dalam berinvestasi, maka fokus dan konsisten untuk berinvestasi saham dalam jangka waktu lama. Kumpulkan modal sebanyak mungkin jika memungkinkan karena semakin besar modal yang diinvestasikan, maka semakin besar pula profit yang dihasilkan.


2. Memahami Istilah dan Jenis Investasi


Mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan investasi juga bisa dikatakan sebagai modal. Hal ini yang memungkinkan kamu untuk mengelola modal berupa uang untuk diinvestasikan secara tepat. Kamu bisa mulai dengan mempelajari istilah-istilah di dalam investasi dan juga jenis-jenis investasi. Hal ini membuat kamu bisa memilih instrumen mana yang sekiranya cocok dengan gaya investasi.



Jenis-jenis investasi sendiri meliputi investasi emas, obligasi, properti, tabungan berjangka, reksa dana, dan saham. Kamu bisa mempelajari profit dan risiko yang berbeda-beda dari setiap instrumen. Selain itu, dengan memahami jenis-jenis investasi, kamu juga dapat memilih instrumen mana untuk diversifikasi


3. Memiliki Sumber Penghasilan Utama


Pada dasarnya, sleeping investor memang menjanjikan keuntungan besar dengan sedikit usaha, bahkan bisa dijadikan penghasilan utama. Akan tetapi, untuk bisa berada di titik tersebut, tidaklah mudah. Di mana, kamu tidak dapat mengandalkan return dari investasi saja, namun juga harus memiliki penghasilan utama. Hal ini dilakukan demi bisa menerapkan apa itu sleeping investor.

Setelah memahami apa itu sleeping investor dan cara jadi sleeping investor, kamu bisa mulai langkah awalnya. Jangan minder dengan modal rendah yang kamu miliki karena lebih baik memulainya secara bertahap sehingga saat terjadi hal yang tidak sesuai ekspektasi, kamu dapat belajar dan mengevaluasi cara berinvestasi lebih baik lagi.

Kiat-Kiat Menjadi Sleeping Investor dalam Investasi Saham


Meski sudah melakukan keempat cara di atas, ada beberapa kiat yang mungkin bisa memperkuat posisimu sebagai sleeping investor, terutama jika kamu ingin menanamkan dana dalam bentuk saham. Berikut adalah beberapa tips sukses menjadi sleeping investor yang bisa kamu terapkan.

1. Kenali perusahaan beserta pengelolanya

Saat memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan, kamu tidak hanya perlu mengenal perusahaan tersebut beserta kinerjanya. Kamu juga perlu mengenali siapa orang yang mengelola perusahaan tersebut, apakah perusahaan tersebut dikelola oleh orang yang kompeten atau tidak, dan bagaimana orang tersebut mengelolanya.

2. Ketahui sektor bisnis perusahaan

Selain mengenali pengelola suatu perusahaan yang akan ditanamkan investasi, kamu juga perlu mengetahui sektor perusahaan tersebut beserta seluk-beluknya. Hal ini perlu dilakukan agar kamu mengetahui mana sektor bisnis yang sedang tumbuh dan mana yang tidak.

3. Pilih perusahaan dengan margin profit besar

Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka semakin tinggi juga harga saham di perusahaan tersebut. Jika kamu ingin berinvestasi jangka panjang dalam instrumen saham, maka pilihlah perusahaan yang memiliki tingkat profit yang tinggi. Dengan begitu, potensi dividen yang kamu dapatkan juga tinggi.

4. Pilih saham undervalued

Saat akan berinvestasi saham, pilihlah perusahaan yang memiliki price to earning ratio (PER) rendah dengan price to book value (PBV) kurang dari satu. Jika PER suatu perusahaan lebih rendah ketimbang emiten lainnya di sektor bisnis yang sama, maka harga perusahaan tersebut akan lebih murah.


Pada intinya, kamu harus mulai berinvestasi berapapun jumlah modal yang dimiliki. Jangan terlalu lama menunda investasi karena semakin sedikit hasil keuntungan yang didapat nantinya.

Membiasakan diri untuk berinvestasi sejak dini adalah hal bijak yang harus kamu lakukan.


Referensi

Recent Posts

See All

Comentarios


bottom of page