Bagi orang yang masih takut risiko yang tinggi pada investasi, produk deposito biasanya selalu dijadikan pilihan aman memulai berinvestasi. Apalagi dengan maraknya berbagai investasi ‘bodong’ yang meresahkan. Sebenarnya, di antara berbagai instrumen investasi yang ada, terdapat investasi dasar yang dapat menjadi pilihan bagi pemula, yakni tabungan deposito.
Deposito dapat menjadi pilihan untuk kamu menyimpan uang sebagai bentuk investasi resiko rendah. Rendahnya risiko ini biasanya berbanding lurus dengan return yang didapatkan, dimana semakin rendah risiko semakin rendah pula return atau hasil yang didapatkan. Walaupun rendah, bukan berarti tidak dapat dimaksimalkan. Perhatikan 5 cara memaksimalkan tabungan deposito berikut ini!
1. Pilih Jenis Deposito yang Sesuai
Tabungan deposito memiliki 3 jenis utama yakni deposito berjangka rupiah dan valas, sertifikat deposito serta deposito on call. Dari ketiga jenis deposito ini, kamu mesti menentukan jenis deposito yang akan dipilih sebagai investasi.
Kalau tujuannya untuk menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu tanpa akan diganggu gugat, baiknya dengan menggunakan tabungan deposito berjangka.
Lain lagi kalau kamu merasa mungkin sewaktu-waktu akan mengambil simpanan deposito. Jenis tabungan deposito yang bisa dipilih adalah jenis on call yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Pilihan lainnya adalah sertifikat deposito yang merupakan instrumen utang yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan lain kepada investor. Suku bunga yang didapatkan investor pun relatif lebih tinggi dibanding deposito pada umumnya.
2. Pilih Periode Jangka Waktu yang Tepat
Dalam menentukan jangka waktu tabungan deposito, tentunya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari pembuatan rekening. Tujuan ini akan menentukan jangka waktu yang dipilih, Deposito biasanya memiliki jangka waktu antara 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan. Pilihan jangka waktu tersebut dapat disesuaikan dengan rencana keuangan. Untuk memaksimalkan imbal hasil, jangka waktu lama tentunya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
3. Siapkan Strategi Pembagian Dana
Nah, dalam menggunakan deposito apalagi ketika kamu memiliki jumlah dana yang cukup besar. Baiknya, dana tersebut tidak disimpan dalam satu rekening tabungan deposito. Dengan begitu tabungan deposito dapat dibagi ke dalam beberapa rekening dengan jangka waktu yang berbeda disesuaikan dengan tujuan masing-masing tabungan.
Ambil contoh, jika kamu memiliki dana sebesar Rp200 juta, nah jumlah dana ini dapat dibagi dalam tabungan deposito dengan jangka waktu yang berbeda. Penyimpanan Rp100 juta dalam deposito dengan jangka waktu 24 bulan, lalu Rp50 juta untuk deposito dengan jangka waktu 12 bulan dan Rp50 juta disimpan dalam deposito berjangka 6 bulan.
Pembagian tersebut dapat memudahkan para investor untuk menyesuaikan dengan masing-masing rencana penggunaan dana yang disimpan tersebut. Apalagi kalau dana tersebut digunakan sebagai modal usaha yang harus terus berputar.
4. Bandingkan Suku Bunga antar Bank
Hal lain yang tak kalah penting untuk memaksimalkan keuntungan dari deposito yakni dengan membandingkan suku bunga antar bank. Pilih bank dengan suku bunga kompetitif. Selain itu, pastikan kamu menyimpan deposito di lembaga keuangan yang sudah memiliki reputasi baik dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jangan terjebak deposito dengan bunga tinggi tapi lembaganya tidak memiliki jaminan LPS. Sebab nantinya akan merugikan pihak nasabah saat bank tersebut ada masalah di kemudian hari. Setelah memilih bank dengan suku bunga yang tepat, kamu bisa melakukan simulasi penghitungan hasil yang didapatkan dari suku bunga tersebut. Caranya sangat mudah, yakni dengan penghitungan besaran bunga per tahun dikalikan besaran dana yang disimpan kali masa simpanan dibagi satu tahun.
Jangan lupa, setiap bunga deposito untuk dana lebih dari Rp7,5 juta kena Pajak Penghasilan (PPh) sebesar 20%. Kurang dari Rp7,5 juta, bebas dari pajak. Setelah penghitungan selesai jangan lupa dihitung pajaknya juga.
Contoh penghitungan masa 1 bulan, Rp10 juta x 4,5% x 30:365 (menggunakan hitungan per hari) = Rp36.986.
Setelah itu, besaran bunga dikurangi pajak 20% karena jumlahnya lebih Rp7,5 juta. Penghitungan bunga yang didapatnya menjadi Rp36.986 x 80% = Rp29.589.
5. Bagi dalam Beberapa Rekening Deposito Kalau kamu punya banyak dana yang akan diinvestasikan, buat sekitar 2 atau 3 rekening deposito yang punya jangka waktu berbeda. Misal ada yang diinvestasikan untuk waktu 2 tahun, 1 tahun, dan ada yang 6 bulan atau 3 bulan. Dengan cara ini kamu bisa memaksimalkan hasil bunga deposito dan mengurangi risiko terkena penalti mengakibatkan berkurangnya imbal hasil yang didapatkan.
Sebenarnya apapun itu kembali lagi ke tujuan dan kebutuhan pribadi masing-masing. Tabungan deposito menjadi salah satu instrumen investasi minim risiko yang akan dapat return maksimal serta dan kemudahan dalam menyimpan dana pribadi.
Minimnya risiko dalam menyimpan tabungan deposito berbanding lurus dengan tingkat bunga deposito yang Anda dapatkan. Namun, apabila dibandingkan dengan jenis tabungan biasa, deposito menawarkan keuntungan yang lebih meski harus disertai dengan rencana keuangan dan komitmen yang matang. Pastikan juga tempat deposito Anda sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Referensi:
Syarif Maulana | Cara Memaksimalkan Tabungan Deposito yang Wajib Kamu Ketahui | 2020 | https://abisgajian.id/article/cara-memaksimalkan-tabungan-deposito-yang-wajib-kamu-ketahui
Ubaidillah Pratama | 5 Tips Memaksimalkan Bunga Deposito Agar Makin Untung | 2022 | https://blog.modalku.co.id/investasi/investasi-umum/tips-maksimalkan-bunga-deposito/
Comments