Setiap instrumen investasi termasuk emas batangan maupun emas perhiasan memiliki karakteristik berbeda
Investor pemula yang mencari kemudahan berinvestasi minim risiko, maka investasi emas bisa menjadi pilihan.
Sebagai salah satu aset safe haven, emas menjadi instrumen investasi yang paling populer dari masa ke masa. Terlebih, kala terjadi ketidakpastian kondisi keuangan maupun politik, emas dinilai menjadi sarana investasi yang aman.
Lalu, sebaiknya memilih emas batangan/logam mulia atau emas perhiasan sebagai instrumen investasi? Baik emas logam mulia maupun emas perhiasan, memiliki perbedaan mulai dari karakteristik hingga keunggulan.
Berikut perbedaan emas batangan dan emas perhiasan yang dilansir Bareksa dari berbagai sumber :
1. Bentuk
Emas perhiasan biasanya berupa cincin, gelang, anting, dan kalung. Maka itu, selain sebagai sarana investasi, emas perhiasan juga dapat mempercantik penampilan. Keunggulan emas perhiasan itulah yang tidak dimiliki emas batangan atau logam mulia.
Logam mulia umumnya berbentuk batangan maupun koin, jadi lebih cocok untuk disimpan di tempat yang aman.
2. Kadar emas
Kadar kemurnian emas disebut dengan karat. Nah, kadar tertinggi 24 karat dimiliki oleh logam mulia dengan kadar emas 99,99 persen alias emas murni.
Berbeda dengan emas batangan, emas perhiasan biasanya memiliki kadar 22 karat atau kemurniannya hanya sekitar 91 persen.
Mengapa kadarnya tidak setinggi logam mulia? Emas perhiasan perlu dibentuk dan dibutuhkan campuran logam lain seperti perak dan tembaga agar bentuknya tidak mudah berubah. Di sisi lain, emas murni 24 karat sifatnya lunak dan mudah berubah sehingga tidak cocok untuk perhiasan.
Makanya, emas logam mulia dengan kadar 99,99 persen lebih cocok dijadikan investasi karena tingkat kemurnian yang menjadikan nilainya lebih tinggi daripada emas perhiasan.
3. Ongkos pembuatan
Emas perhiasan membutuhkan biaya untuk proses pembuatan yang besarannya bisa mencapai 10 hingga 20 persen dari nilai emas.
Hanya saja, biasanya biaya atau ongkos pembuatan emas perhiasan tidak akan dihitung pada nilai jual emas ketika dijual. Sebaliknya, tidak ada biaya pembuatan pada emas batangan.
Catatannya, investor emas batangan perlu memperhatikan nilai buyback ketika akan menjualnya kembali.
4. Penjualan kembali/buyback
Emas perhiasan dapat dijual kembali di toko emas ketika membeli emas perhiasan maupun toko emas lainnya yang bisa menerima barang dari toko lainnya. Maka, ada baiknya nota pembelian emas perhiasan tidak hilang dan disertakan ketika akan menjual kembali.
Di sisi lain bukti pembelian atau sertifikat pembelian juga harus dimiliki investor yang memilih emas batangan. Emas batangan yang disertai sertifikat dapat dijual di toko emas yang terdapat di pasar maupun pusat perbelanjaan maupun penyedia penjualan emas.
Untuk investasi jangka panjang, emas batangan atau emas murni, umumnya akan lebih dipilih investor. Meski begitu, setiap instrumen investasi baik emas batangan maupun emas perhiasan, memiliki karakteristik yang berbeda dalam menghasilkan keuntungan dan risiko.
Jadi emas logam mulia atau emas perhiasan kamu pilih, pastikan sesuai dengan profil risiko kamu ya. Sebelum mulai, pertimbangkan hal hal itu ya.
Referensi:
CIMB Niaga | 5 Cara Investasi Emas yang Mudah Bagi Pemula | 2021 | https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/5-cara-investasi-emas-yang-mudah-bagi-pemula
Martina Priyanti/ | Buat Investasi, Pilih Emas Perhiasan atau Logam Mulia | 2021 | https://www.bareksa.com/berita/emas/2021-07-29/buat-investasi-pilih-emas-perhiasan-atau-logam-mulia
Comments