top of page
Writer's pictureluthfiproject

Cara Diversifikasi Investasi Pemula


Sering lah dengar pepatah bijak

Dont put all your eggs in one basket, nah prakteknya gimana bos?


Diversifikasi adalah istilah yang erat kaitannya dengan investasi. Sederhananya, diversifikasi investasi adalah strategi yang dilakukan individu maupun perusahaan untuk mengembangkan berbagai jenis produk investasinya dengan tujuan meminimalkan risiko atas kondisi tidak terduga di masa depan sekaligus mengoptimalkan keuntungan.


Diversifikasi merupakan salah satu strategi manajemen risiko, dilakukan dengan cara menggabungkan berbagai instrumen investasi dengan karakteristik yang berbeda-beda seperti kelas aset, mata uang, lokasi geografis, dan sektor pada portofolio untuk meminimalisasi risiko kerugian akibat penurunan nilai aset investasi tertentu.


Seorang investor profesional tentu akan menempatkan dana investasinya ke dalam beberapa instrumen investasi. Jadi, pada saat investasi yang satu mengalami penurunan nilai aset, diharapkan total investasi yang dimiliki tidak terpengaruh signifikan atau biasa dikenal dengan jangan menaruh seluruh telur dalam keranjang yang sama.


Jenis Diversifikasi dalam Investasi


1. Diversifikasi Kelas Aset

  • Diversifikasi Kelas Aset

Merupakan diversifikasi yang dilakukan dengan berinvestasi pada berbagai macam kelas aset. Pada dasarnya kelas aset ini dibedakan berdasarkan karakteristik produk seperti risiko & likuiditas produk. Secara umum kelas aset dibagi menjadi:

  • Uang Tunai/Cash

Merupakan produk dengan risiko yang relatif rendah dibanding kelas aset lainnya dan memiliki tingkat likuditas yang tinggi. Biasanya produk yang masuk kelas aset ini adalah uang tunai, tabungan, Reksa Dana Pasar Uang, Deposito, Obligasi dibawah 1 tahun & Instrumen pasar uang lainnya.

  • Obligasi

Merupakan produk dengan risiko yang lebih tinggi dibanding kelas aset cash dan bentuk imbal hasil yang diperoleh oleh investor adalah kupon yang dibayarkan sesuai dengan periode yang ditetapkan. Produk yang masuk kelas aset ini adalah Obligasi Pemerintah (SBR, ST, SR, ORI, FR, PBS, INDON & INDOIS), Obligasi korporasi dalam mata uang IDR dan USD, serta Reksa Dana Pendapatan Tetap.

  • Saham

Merupakan produk dengan risiko yang lebih tinggi dibanding kelas aset cash/Obligasi, namun memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, atau yang lebih dikenal dengan high risk high return. Produk yang masuk kelas aset ini adalah Saham & Reksa Dana Saham.

  • Emas/ Safe haven asset

Merupakan produk yang relatif aman dan memberikan lindung nilai ditengah volatilitas pasar akibat ketidakpastian ekonomi, politik & geopolitik. Contohnya: emas, Obligasi Pemerintah USA, US Treasury, mata uang USD, CHF (swiss franc) & JPY (Yen).

Diversifikasi kelas aset dilakukan untuk mencegah adanya risiko konsentrasi (concentration risk), dan mengurangi potensi kerugian pada saat kondisi pasar berubah.

2. Diversifikasi Mata Uang

Merupakan investasi pada produk dengan berbagai mata uang. Contoh konkritnya adalah ketika pandemi COVID-19 pertama kali muncul di Indonesia pada Maret 2020, nilai IDR dibanding USD turun menyentuh 16.500. Apabila saat itu seluruh investasi diletakan dalam IDR, maka seluruhnya terpengaruh signifikan mengikuti pelemahan IDR. Lain halnya apabila dibagi ke beberapa mata uang yang berbeda, misalnya 60% IDR dan 40% USD. Penurunan nilai investasi dapat lebih di minimalisir.


3, Diversifikasi Geografis

Merupakan investasi pada produk dari berbagai wilayah di dunia tanpa investor perlu tinggal di negara tersebut. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang didapat jika berinvestasi hanya pada satu negara, jika terjadi sesuatu yang mempengaruhi keadaan ekonomi negara tersebut, tidak semua produk investasi terpengaruhi secara signifikan.Diversifikasi geografis dapat dilakukan dengan cara membagi porsi investasi ke beberapa wilayah, baik dalam negeri (on shore)maupun luar negeri (off shore). Untuk produk investasi on shore, investordapat berinvestasi pada uang kas, Obligasi, Reksa Dana dan saham bermata uang IDR yang menanamkan dananya di Indonesia . Sedangkan, untuk produk investasi off shore dapat berinvestasi di uang kas, Reksa Dana dalam USDyang menanamkan dananya di luar Indonesia.


Contoh reksa dana off shore yang ditawarkan adalah BNP Paribas Cakra Syariah USD & Schroder Global Sharia Equity Fund (USD) dengan investasi yang berpusat di pasar US dan developed market lainnya, BNP Paribas Greater China Equity Sharia USD dengan investasi yang berpusat di pasar Tiongkok dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS dengan investasi yang berpusat di pasar Asia Pasifik.


4. Diversifikasi Sektor

Merupakan investasi pada produk investasi yang berfokus pada beberapa sektor industri. Diversifikasi sektor dapat dilakukan dengan cara membagi porsi investasi ke beberapa sektor. Misalnya portfolio reksa dana yang berinvestasi sebagian pada sektor khusus Batavia Technology Sharia Equity USD yang berfokus pada sektor teknologi & sebagian pada BNP Paribas Sri Kehati yang berfokus pada sektor ESG (Environmental, Social, and Governance) dan sebagian lagi pada reksa dana yang underlying investasinya ada pada berbagai sektor seperti Schroder Global Sharia Equity Fund (USD) atau Batavia Dana Saham dan berbagai Reksa Dana saham lainnya.



Cara Diversifikasi dalam Investasi


Ada beberapa langkah yang bisa Kamu lakukan sebelum melakukan diversifikasi portofolio investasi:

1. Pastikan Bahwa Portofolio Investasi Sesuai Dengan Profil Risiko

Sekilas informasi, profil risiko adalah indikator tentang kemampuan Kamu dalam menerima risiko dari investasi yang dilakukan. Adapun profil risiko tersebut umumnya terbagi menjadi tiga, yakni konservatif, moderat, serta agresif. Sederhananya, konservatif bisa dikatakan sebagai tipe yang tidak menyukai perubahan ekstrim, dimana pelaku investasi akan lebih senang apabila imbal hasil yang diperoleh bersifat stabil walaupun nilainya cenderung rendah. Selanjutnya, tipe moderat justru kebalikannya, dimana pelakunya mampu untuk menerima risiko lebih tinggi. Terakhir, tipe agresif merupakan gabungan dari keduanya, dimana pelaku berani mengambil risiko tinggi demi memperoleh imbal hasil semaksimal mungkin. Setelah memahami profil risiko, tentukan juga tujuan Sobat berinvestasi, apakah untuk kebutuhan dalam jangka panjang, pendek atau bahkan menengah. Setalah itu, mulailah produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.

2. Tentukan Alokasi Dana Investasi Setelah menentukan produk investasinya, selanjutnya tentukan rasio penempatan dana dari tiap produk investasi pada portofolio investasi Kamu. Perlu Kamu ketahui, portofolio yang dapat dikatakan efektif yakni yang berisi kombinasi dari beragam jenis aset, berikut dengan karakterisitik yang berbeda pula. Perpaduan berbagai kelas aset dalam portofolio tersebut merupakan teknik diversifikasi yang bisa membuat laba investasi meningkat, sekaligus untuk meminimalisir risikonya kinerja investasinya. Sebagai contoh, jika sobat memiliki profil risiko agresif, maka rasio alokasi aset di dalam portofolio investasi Sobat yakni 60% pada saham, 20% pada Obligasi dan 20% pada Reksa Dana Campuran. Jika sobat memiliki profil risiko moderat, maka rasio alokasi aset di dalam portofolio investasi sobat, terdiri dari 50% pada saham dan 50% pada Reksa Dana pendapatan tetap. Atau, jika sobat memiliki profil risiko yang konservatif, maka Kamu bisa memadukan investasinya dengan penempatan 60% pada Reksa Dana Pasar Uang, 20% pada Saham, dan 20% pada Obligasi. 3. Jeli memilih portofolio Investasi

Satu tips yang perlu Kamu terapkan, pilihlah investasi yang tingkat pengembaliannya berbeda. Namun, ketahui pula bahwa return yang tinggi rata-rata juga memiliki risiko yang tinggi. Selain itu, pilihlah investasi di sektor yang berbeda pula. Ingat ya Kamu, risiko bukan untuk dihindari tetapi dikelola sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian dan tetap memperoleh keuntungan yang optimal.

4. Rutin melakukan penyesuaian. Diversifikasi bukanlah sesuatu yang hanya perlu dilakukan sekali saja. Jadi, agar investasi berjalan dengan lancar, periksalah portofolio investasi Kamu secara berkala, dan buatlah perubahan instrumen investasi jika kinerjanya belum sesuai dengan tujuan maupun strategi finansial beserta profil risikonya.


Portofolio investasi harus dijaga keseimbangannya setiap saat. Singkatnya, harus mengalokasikan investasi tidak hanya di berbagai sektor dan industri tetapi juga dalam saham, obligasi, dan/atau komoditas. Ini meningkatkan peluang dan sumber pendapatan sambil menjaga risiko seminimal mungkin.


Referensi:


BCA | Pengertian Diversifikasi, Contoh, dan Strateginya dalam Investasi | 2021

https://www.bca.co.id/id/informasi/Edukatips/2022/07/22/03/21/pengertian-diversifikasi-contoh-dan-strateginya-dalam-investasi


OJK | Diversifikasi Portofolio Investasi Bagi Milenial | 2022 |

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/40680



7 views0 comments

Recent Posts

See All

Comentários


bottom of page